Assalamu’alaikum,
gais. Well, I’m back. And now I’m in the
mood of using the words “gue-lo”. Pardon me yah if you don't quite like it.
Hari ini, gue mau cerita tentang
impian gue yang dulu pernah terpikir sekali, terus ilang lah itu impian entah
kemana. Jadi penulis novel. Kenapa penulis, ya karena gue seneng baca. Kenapa
novel, ya karena gue haus sama cerita, fiksi non-fiksi asal genre-nya romance, gue embat deh. Kenapa romance?
Karena buat gue, cinta itu menarik, aneh, absurd
juga. Intinya, muncul lah impian kepengen jadi penulis novel.
Apa
emang yang ngebikin gue pengen nulis novel?
1. Well, gue punya banyak cerita. Lo mau
cerita apa? Cerita konyol gue bejibun. Cerita ngakak banyak. Cerita dramatic-shocking, not so much. Tapi yang gue pikir sekarang-sekarang adalah, kalo
semua cerita yang gue alami cuma bisa disimpen dalam ingatan gue aja, gue gak
jamin bisa nyeritain lagi cerita-cerita itu suatu saat nanti disaat gue udah
nini-nini (re: nenek-nenek). Gue butuh sarana buat ceritain itu semua, mau itu
gue ceritain mentah-mentah seasli-senyata yang gue alamin, atau bisa juga gue
ceritain sesuatu yang terinspirasi dari cerita nyata gue, atau ini juga boleh :
ide-ide absurd yang kadang muncul
dalam diri ini (whahaha :D). Gue butuh sarana bercerita.
2. Gue pengen dikenang. Lupa siapa, tapi
ada yang pernah bilang begini : menulislah,
maka kau tak akan pernah terlupa. Emang, bener banget, coba pikir deh
apa yang bakal tertinggal dari pikiran kita saat kita udah meninggal nanti?
Nggak akan ada yang tau isi pikiran lo lagi. Makanya gue pengen tuangkan isi
pikiran gue sedikit-sedikit lewat tulisan.
3. Gue pengen bikin novel yang bisa bikin
orang-orang seneng baca. Baca itu bisa jadi alternatif “having fun”. Baca novel yang sederhana tapi berkesan di mata
pembaca. Tapi sedihnya, kalo gue mau baca novel (maaf contohnya dari salah satu
penulis di Indonesia), gue nggak bisa menikmati ceritanya hanya karena
penulisnya terlalu punya jiwa sastra yang tinggi. Man, gue suka kata-kata indah, tapi kalo disuruh baca page-by-page kata-kata indah yang
biasanya kiasan itu gue bingung, man.
You can totally blame me for being so
unpoetic. Dan lo bisa sih nyalahin gue bisa ngomong gini ya karena gue masih
sedikit banget baca karya novel-novel Indonesia. Susah cari ebook gratis-nya. Uang
jajan limit buat beli novel, minjem-minjem ke temen takut pada bosen
minjeminnya. :D
4. Sejak 2013, gue mulai baca novel-novel romance luar negeri, baca-baca ebook bajakan
yang bisa dengan mudah gue dapat dari vk.com atau gallery.mobile9.com. Bejibun
disana, gais, novel luar gratis. Gue suka novel luar negeri karena isi
ceritanya yang kalo gue perhatiin lebih berani, plot-twist yang bikin penasaran buat buka terus tiap bab-nya,
karakter-karakter yang kuat, dan ending-nya
yang banyaknya happy-ending atau
paling nggak penyelesaian konflikya jelas. Tapi, man, gue ngerasa jadi orang pervert
baca novel luar negeri tuh. Astaghfirullah, gak cocok dibaca sama 20 tahun ke
bawah. Kenapa? Ya itu loh, selalu ada “making
out atau ML scene”-nya. Ini yang
mendorong gue pengen bikin novel yang bersih dari scene begituan. Dan gue yakin masih tetep bisa kok, biar dapet efek
romance dan bawa perasaan (baper)-nya
walau tanpa scene begituan.
5. Gue baru kemaren banget browsing cara novel kita di-publish di Gramedia. Nemu lah Tumblr-nya
Gramedia. Nah, disitu gue nemu juga tulisan tips dan trik menulis dari Mbak
Hetih Rusli, salah satu penulis dan editor Gramedia. Keren tips trik-nya, bikin
gue pengen nulis. Dan langsung gue kepoin Instagram-nya beliau, ada gambar ini,
quote tentang menulis. Gue suka
banget kata-kata ini.
Terakhir, gue minta doanya ya, gais.
Pengen banget nulis novel, urusan bakal di-publish
enggak mah Allah yang atur. Novel yang entah tentang apa, yang jelas kisah
cinta (romance). Tapi gue masih
mikirin skripsi nih sekarang-sekarang mah. :’) Sebagai penutup, coba renungkan quote tadi “Kok lo bisa sih hidup, tapi
gak punya cerita buat diceritain?”. Please
continue enjoying your life, gais. Hopefully reading this article is not a
waste time for you. Thank you. :’) :D Wassalam.
Hello, my past self. Yes, I'm uncomfortable reading this post.
ReplyDeleteFirst, you're lying, you're always referring to yourself as GUA, lmao, you've never used GUE on your head. 😂
Second, let's stop downloading the pirate versions of the books you love, let's try to respect the work of the authors. If you want to be respected, please respect others.
Third, read more and more and more. Dont limit yourself, read everything! Get rid of the prejudice!
Last, your other points are still valid. And I love you! ❤